Assalammu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh,

     Pada postingan kali ini kita akan bahas bagaimana membuat sebuah file sharing menggunakan samba yang akan diinstal pada SLE server. Berhubung postingan ini ada sedikit kaitannya dengan penggunaan DNS, teman-teman bisa melihat postingan DNS disini. Okeee langsung saja kita menuju labnya.



Tujuan : 
  • Dapat menginstal paket Samba sebagai File Sharing Server
  • Dapat melakukan konfigurasi dasar Samba
  • Dapat membuat autentikasi pada koneksi Samba







Tahap 1 :Instalasi Paket





     Lakukan instalasi paket samba seperti pada gambar di atas. Tunggu hingga proses instalasi selesai.

Tahap 2 : Menambahkan User dan Group


     Tambahkan user dan group seperti gambar di bawah ini. Fungsinya adalah untuk autentikasi user ketika akan mengakses shared directory nantinya.



    
      Jangan lupa juga menambahkan sebuah grup baru, disini saya menambahkan sebuah grup bernama sysadmin, yang ditujukan agar sysadmin user yang termasuk grup sysadmin saja yang bisa mengakses direktori yang dibagikan.



      Disini saya mengatur permission nya dengan nilai 755 yang berari -> U : rwx | G : r-x | O : r-x dan tidak lupa juga untuk mengganti kepemilikan direktorinya seperti pada gambar di atas.


      Tidak pula pula untuk membuat user yang sudah tadi dibuat agar bisa masuk ke database samba dengan perintah seperti gambar di atas. Note : User yang bisa ditambahkan ke database samba hanyalah user yang sudah terdaftar ke dalam sistem.


Tahap 3 : Konfigurasi file smb.conf



      Buka file smb.conf dengan perintah vim /etc/samba/smb.conf dan tambahkan konfigurasi seperti di bawah ini :     




Penjelasan :
  

  • path : menunjukan file/direktori mana yang akan di-share
  • writable : memberikan user untuk menyimpan file atau data lainnya pada direktori yang di-share atau tidak . Default : writable = no
  • browsable : agar direktori bisa langsug tertampil pada net view dan browse list. Default : browsable = yes
  • guest ok : agar tidak ditanyakan password pada saat mengakses direktori. Default : guest ok = no
  • create mode : memberikan hak akses ketika file dibuat di dalam direktori tersebut. Default : create mode = 0744
  • directory mode : memberikan hak akses direktori. Default : directory mode = 0755
  • valid users : mendefinisikan user mana saja yang valid untuk mengakses direktori.

Tahap 4 : Restart dan Enable Service


       Ketika file smb.conf sudah dikonfigurasi maka, lakukan enable dan start service dengan perintah seperti gambar di bawah :


       Kemudian lakukan test seperti pada gambar di bawah ini, jika tidak terjadi error maka outputnya akan seperti ini :





Tahap 4 : Permit Service Samba Pada Firewall

      Seperti biasa, ketika semuanya sudah terkonfigurasi dan service sudah dinyalakan, maka saatnya untuk melakukan permit service pada firewall, yaitu dengan perintah firewall-cmd  - -add-service=samba  - - permanent , kemudian reload dengan perintah firewall-cmd  - -reload.


Tahap 5 : Testing


 
      Disini kita bisa memakai IP Address juga, namun saya memakai DNS yang sebelumnya sudah dibuat agar lebih mudah dihafal nantinya. Tekan kombinasi key windows + R , lalu akan tertampil tampilan seperti gambar di atas.



      Seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas, terdapat 2 bua koneksi yang akan membawa kita ke directory path yang sudah dibuat pada file smb.conf , yaitu Full Share dan SYSADMIN. Pertama kita coba masuk ke Full Share dan akan tertampil seperti gambar di bawah ini :


      Disini kita bisa membuat file/folder dan bisa langsung dilihat pula pada sisi server seperti gambar di bawah :



Oke untuk Full Share sudah berhasil, sekarang kita akan mencoba lakukan test pada koneksi SYSADMIN. Berikut adalah hasilnya :




     Berbeda dengan tadi, disini akan ditanyakan user dan password yang sudah dibuat tadi, maka masukan user dan passwordnya untuk autentikasi.





     Bisa dilihat bahwa proses autentikasi sudah berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya.







      Pada hasil test ini bisa ditarik kesimpulan bahwa membuat sebuah file sharing tidak hanya dilakukan dengan tujuan yang penting file/direktori bisa diakses saja, melainkan juga terdapat pembatasan-pembatasan tertentu yang bisa diterapkan. Seperti adanya pembatasan hak akses dan juga pembatasan mengenai file jenis apa saja yang bisa disimpan dalam direktori yang di-share tersebut, ini yang akan kita bahas di postingan yang akan datang. Sekian dan terima kasih !

Wassalammu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

Post a Comment

Previous Post Next Post