Assalammu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh,
      
      Alhamdulillah hari ini bertepatan dengan tanggal 2 Ramadhan 1439 H / 17 Mei 2018. Yang artinya rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala harus selalu terimplementasi dalam kehidupan karena masih diberikan kesempatan untuk bertemu dengan bulan yang mulia ini. Semoga bulan Ramadhan ini bisa menjadi titik balik jika di 11 bulan sebelumnya kita telah lalai terhadap kewajiban kita kepada-Nya dan sekaligus menjadi titik temu semangat dalam meningkatkan kadar keimanan 11 bulan ke depan. Aamiin Allahumma aamiin.

     Apa kabar dengan Al-Qur'an di rumah ? Sudah kah kita membacanya / mempelajarinya walau hanya satu ayat ? Mudah-mudahan lisan ini selalu berkeinginan untuk mengucapkan ayat demi ayat-Nya, mata yang selalu berkeinginan melihat indah ayat demi ayat-Nya, dan tangan yang ringan untuk menopangnya seraya kita membaca ayat demi ayat-Nya. Jika berbicara tentang Al-Qur'an, jika saya boleh menganalogikan, Al-Qur'an layaknya sebuah buku panduan manual bagi seseorang yang membeli sebuah alat. Alat itu dilengkapi dengan petunjuk manual dari pembuatnya agar sang pembeli bisa menggunakan alat itu dengan baik dan tepat guna, sehingga tidak akan terjadi kerusakan pada alat itu. Begitupun dengan kehidupan, manusia diberikan petunjuk manual dari Sang Pencipta agar bisa menggunakan kehidupan dengan baik dan tepat guna, yaitu beribadah. Sekitar 1400 tahun yang lalu, petunjuk untuk manusia ini telah turun melalui rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad salallahu 'alaihi wassalam dan sampai sekarang tidak satu huruf pun berubah, ialah Al-Qur'an Al-Karim sebagai petunjuk yang dimaksud itu. Al-Qur'an diturunkan kepada manusia untuk menjadi petunjuk bagaimana cara menjalani kehidupan karena di dalamnya terdapat pesan dan kisah kaum terdahulu sebagai pelajaran untuk kaum yang sekarang dan  yang akan datang. Tentunya tidak sepatutnya petunjuk itu hanya disimpan di lemari bahkan hingga berdebu. Mari kita baca Al-Qur'an! Mari kita baca pesan dari Pencipta kita yaitu Allah subhanahu wa ta'ala.

       Terkadang saya pun ragu dan menentang terhadap diri saya sendiri jika mengajak orang lain untuk membaca Al-Qur'an dengan kalimat yang persuasif, namun nyatanya masih saja terdapat rasa malas bagi saya untuk membaca Al-Qur'an. Itu lah kondisi dimana kita tahu bahwa dakwah tidak selalu berbentuk perang secara fisik atau juga menyeru terhadap sesama manusia untuk berbuat kebaikan, namun berdakwah untuk ruhiyyah diri sendiri agar selalu bangkit ketika dalam kondisi iman sedang melemah. 

       Akhir kata, semoga kita selalu diberikan nikmat iman, islam dan kesehatan agar senantiasa terus melakukan kewajiban kepada-Nya dengan rasa penuh nikmat yang bisa membuat kita tidak terlena dengan nikmat dunia. Wassalammu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

Post a Comment

Previous Post Next Post